Kamis, 08 April 2010

Delegasi Aceh Kunjungi Pabrik Produsen Baja

16 Februari 2010, 10:49

Delegasi Aceh Kunjungi Pabrik Produsen Baja

JAKARTA - Delegasi Aceh, terdiri dari Kepala Bappeda Aceh, Ir Iskandar M.Sc, dan Kepala Badan Investasi dan Promosi Aceh, Anwar, didampingi anggota DPR RI asal Aceh, Muslim SH, Sabtu (13/2) lalu, mengunjungi pabrik PT Blue Steel Australia (perusahan yang memproduksi baja), di kawasan Merunda, Tanjung Priok Jakarta. Kunjungan tersebut dimaksudkan sebagai tindak lanjut dari rencana perusahaan itu melakukan investasi di Aceh.

Pemerintah Aceh menjamin akan memberikan fasilitas kemudahan pelayanan perizinan kepada para investor yang berhasrat menanmkan investasinya di Aceh. “Dalam waktu satu bulan proses perizinan akan tuntas baik di Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah,” kata Kepala Bappeda Ir Iskandar.

Sepekan sebelumnya, Dirut PT Blue Steel Beni Lau melakukan kunjungan ke Aceh dan bertemu dengan Gubernur Irwandi Yusuf. Pertemuan itu membahas kemungkinan perusahan yang bergerak dalam industri baja itu berinvestasi di Aceh. Gubernur pun memberi respon cepat dengan memberikan segala jaminan dan meminta langsung kepada badan investasi, Bappeda, serta Dinas Binamaraga dan Cipta Karya untuk memberikan dukungan. “Kunjungan kami ke pabrik PT Blue Steel adalah dalam rangka tindak lanjut dari kunjungan pihak perusahaan ke Banda Aceh,” sebut Kepala Bappeda.

Pabrik Blue Stell mampu mencetak kerangka baja untuk lantai, plafond, kerangka rumah, sampai pada tabung gas 2 kg yang dipesan oleh Pertamina. “Dengan adanya pabrik tersebut usaha membangun gedung perkantoran, perumahan kaum dhuafa, pembanguanan rumah menjadi lebih murah,” kata Iskandar.

Anggota DPR RI asal Aceh, Muslim SH yang juga Sekretaris Forum Bersama (Forbes) DPR/DPD RI mengharapkan kepada pemilik perusahaan PT Blue Stell agar perusahaan tersebut melakukan langkah-langkah konkret untuk mewujudkan investasinya di Aceh. Kepada Pemerintah Aceh, Muslim mengingatkan agar seluruh proses perizinan investasi dapat dilakukan dengan waktu singkat, efisien, dan tidak bertele-tele. “Dulu para investor banyak yang lari karena proses perizinan berbelit-belit dan makan waktu lama,” ujar Muslim, anggota Fraksi Partai Demokrat.

Dalam kesempatan itu, Kepala Bappeda Iskandar menjelaskan bahwa pembangunan Aceh tetap fokus pada pembangunan ekonomi pedesaan dan pesisir dengan memberikan dukungan lebih besar dalam membangun infrastruktur jalan, perumahan permukiman, irigasi dan listrik yang semuanya berwawasan kepada lingkungan. “Dalam rangka mempercepat laju pembangunan ekonomi, Aceh sangat membutuhkan kehadiran para investor. Kita siap melakukan kerja sama yang saling menguntungkan,” janji Kepala Bappeda Aceh, Ir Iskandar.(fik)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apakah yang seharus nya dilakukan oleh Anggota DPR RI untuk mensejahterkan Rakyat?

Leave a Reply

Leave a Reply

ALQUR'AN