KEMENDAGRI DIMINTA PERKETAT PENGAWASAN ANGGARAN DAERAH

KEMENDAGRI DIMINTA PERKETAT PENGAWASAN ANGGARAN DAERAH

14-Apr-2010

Anggota Komisi II DPR Izzul Islam (F-PPP) meminta Kementrian Dalam Negeri untuk lebih ketat dalam melakukan pengawasan terhadap penggunaan anggaran Dana Alokasi Umum (DAU) di daerah. Hal itu diungkapnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi II dengan Sekretaris Jenderal Kementrian Dalam Negeri Diah Anggraeni yang dipimpin Wakil Ketua Komisi Ganjar Pranowo (F-PDI Perjuangan) didampingi Taufik Effendi (F-PD) dan Teguh Juwarno (F-PAN), Rabu (14/4).

Izzul menjelaskan bahwa di daerah ada kepala daerah yang dapat memerintahkan untuk mencairkan anggaran meskipun yang bersangkutan belum dilantik. “Sampai miliaran rupiah,” katanya.

Ia berharap Kemendagri dapat membuat regulasi pasca Pemilu dan sebelum dilantik menjadi kepala daerah. “Ini menyangkut kesejahteraan masyarakat,” tegas Izzul Islam.

Sementara itu Anggota Komisi II dari Fraksi Partai Demokrat Muslim mendesak Kemendagri untuk memperbaiki Sistim Administrasi Kependudukan (Siak). Ia menilai sistim administrasi tersebut merupakan dasar pendataan hak pilih dari segala pesta demokrasi yang berlangsung di negeri ini.

“Mulai dari Pilkada, Pileg hingga Pilpres,” ujarnya.

Muslim menegaskan melalui Siak akan diperoleh data kependudukan yang akurat. Oleh karenanya ia berharap pendataan penduduk yang dilakukan dapat berjalan baik dan memperoleh data akurat.

Hal senada diungkap Arif Wibowo (F-PDI Perjuangan). Menurutnya permasalahan Siak masih ada disejumlah daerah. “Saya temukan saat melakukan kunjungan ke sejumlah daerah,” jelasnya.

Dalam pertemuan itu, Sekjen Kemendagri Diah Anggraeni menjelaskan pencapaian program jajarannya di tahun 2009 diantaranya percepatan dalam mendukung pelayanan publik khususnya pada sektor perekonomian. Selain itu, Kemendagri juga membentuk Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan dalam rangka pengefektifan pengelolaan batas wilayah. Kemendagri juga melakukan inventarisasi pulau-pulau terdepan yang ada di wilayah NKRI.