Rabu, 10 Februari 2010

RUU Ngak Tuntas, Pembangunan Di Aceh Tak Maksimal

Rakyat Merdeka
Rabu, 11 Februari 2010

SUARA DARU RAKYAT

RUU Nggak Tuntas, Pembangunan Di Aceh Tak Maksimal

ANGGOTA DPR asal Aceh Muslim Abdurrahman Shaleh menilai proses pembangunan di nanggroe Aceh Darussalam (NAD) masih belum maksimal. Hal ini karena masih banyak RUU yang berkaitan dengan program pelaksanaan pembangunan di Aceh belum tuntas.
"Pembangunan di Aceh masih banyak persoalan. Dari sekian banyak RUU yang diajukan, hanya dua yang baru diselesaikan,"kata Politisi partai Demokrat ini kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta kemarin.
Karena itu, Sekretariat Forum Bersama (Forbes) ANggota DPR dan DPD Aceh ini mendesak pemerintah untuk segera menyelesaikan peraturan pemerintah atau prespres yang berkaitan dnegan program pelaksanaan pembangunan di Aceh.

"Pembangunan di Ache masih banyak persoalan. dari sekian banyak RUU yang diajukan, hanya dua yang baru diselesaikan."

"Jadi, itu harus dioptimalkan dan didorong. Saya yakin, Pak SBY sudah ada nia tulus , tinggal perangkat dibawahnya saja,"tambahnya.
Dirinya khawatir, jika pemerintah tidak segera menyelesaikan persoalan tersebut, Aceh kembali bergolak.
"Kinerja Pak Irwandi (Gubernur Aceh Irwandi Yusuf) sudah bagus, tapi disisi lain ada yang tidak jalan. Misalnya, realisasi Dana OTSUS yang di tarik ke pusat karena di anggap tidak jalan,"katanya.
Pada 2010 diharapkan, dana otsus itu bisa diditribusikan 100 persen. "Misalnya 40 persen untuk kabupaten kota dan 60 persenya untuk provinsi,"tambah muslim.
Muslim menyarankan, Aceh bisa mencontoh kepemimpian Ibrahim hasan (Gubernur Aceh periode 1986-1993). Di era itu, lanjutnya, Aceh pernah berhasil di bidang pembangunan. Bukti keberhasilan kepemimpinan Ibrahim Hasan, misalnya berkaitan dengan proyek aliran listrik yang bisa masuk secara menyeluruh kepedalaman Aceh. Selain itu, proyek pembangunan jembatan dan program irigasi yang berhasil dan memuaskan.
"Itu bukti contoh yang sangat berhasil di era Pak Ibrahim hasan, makanya beliau jadi Menpangan (menteri Negara Urusan Pangan),"katanya. Menurutnya, persoalan Aceh bisa selesai jika ada Political will dari aparat pemerintah daerah sendiri.
"Tergantung tujuannya apa,mau mementingkan kepentingan pribadi atau rakyat. kalau kepentingannya untuk rakyat,setiap persoalan pasti ada solusinya,"tambahnya.
Sekedar diketahui, sejumlah ruas jalan proyek otonomi khusus (otsus) di Kabupaten Aceh Tenggara, Naggroe Aceh Darussalam, pengerjaan nya masih asal-asalan. Bahkan proyek bernilai puluhan milliar rupiah ada yang belum selesai dkerjakan.
salah satu proyek yang terkesan asal jadi adalah pengerjaan jalan antara Kutacane Batu Cingkam dan Ngkeran Rumah Pasir.
Hingga saat ini, pengerjaan proyek ini juga belum selesai. kontraktor masih melakukan pekerjaannya. Padahal, proyekotsus ini selesai paling lambat desemebr 2009.
Dinas Pekrjaan Umum (PU) setempat terkesan tutup mata dengan keberadaan proyek bernilai puluhan milliar rupiah ini. Kepala PU Aceh Tenggara, Anwar mengatakan pihaknya akan menurunkan TIM ke lapangan dalam waktu dekat untuk memeriksa pekerjaan kontraktor tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apakah yang seharus nya dilakukan oleh Anggota DPR RI untuk mensejahterkan Rakyat?

Leave a Reply

Leave a Reply

ALQUR'AN