Minggu, 28 Februari 2010

DPR: Jangan Kotori Perdamaian Di Aceh

Soal Dugaan Jaringan Teroris Di NAD


DPR: Jangan Kotori Perdamaian Di Aceh

ANGGOTA DPR asal Aceh Muslim berharap perdamaian yang abadi di Aceh tidak diganggu dan dikotori oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab.
"Perdamaian Aceh adalah perdamaian yang abadi, jangansampai, ada yang mengganggu atau mengotori perdamaian itu,"kata Muslim saat dihubungi Rakyat Merdeka tadi malam.
Pernyataan Muslim ini menanggapi adanya kelompok bersenjata yang diduga jaringan teroris melakukan latihan dikawasan hutan pedalaman Aceh Besar.
Bahkan Polda Aceh sudah menangkap empat orang yang diduga kelompok bersenjata dikawasan hutan Jalin Kabupaten Aceh besar pada senin (22/2) malam. Empat orang diduga anggota kelompok itu adalah ZR (27) dan IH (40) keduanya berasal dari Pandeglang, Provinsi Banten, dan YZ (27) asal kota banda Aceh dan MR (21) warga Aceh Besar.
Melanjutkan keterangannya, Muslim mengingatkan, negara kita adalah negara hukum. Untuk itu, setiap persoalan sebaiknya diselesaikan lewat tata aturan hukum yang berlaku.
"Siapapun pelakunya harus ditindak tegas, perdamaian Aceh sudah abadi, sudah aman, sudah tenang, mari pertahankan,"kata Sekretaris Forbes DPR dan DPD Aceh itu.
Ditanya kemungkinan kelompok teroris atau kelompok yang ingin merusak perdamaian Aceh, Muslim tidak mau menduga-duga itu kelompok dari mana.
"Kita belum tahu. Terlalu jauh bicara ke sana. Jangan bicara kemana-mana dan siapa dibalik itu. Kita harus diselidiki betul, jangan sampai di bawa ke ranah politik. Kalau memang ada pihak lain, segera diselidiki, diproses sampai tuntas dan diberi sanksi yang tegas, jangan samapi ini meresahkan masyarakat," pintanya.
Kader Demokrat ini berharap, rakyat Aceh tidak terprovokasi oleh pihak manapun. Pemerintah setempat harus terus melakukan langkah strategis untuk menangkap para pelakunya.
"Pada prinsipnya, kalau ada masalah besar, dan masalah kecil segera dihilangkan,"katanya.
Sebelumnya, pada kamis (25/2). tim gabungan antiteror Polda nanggroe Aceh Darussalam (NAD) berhasil meringkus kembali tiga tersangka yang diduga jaringan teroris di wilayah Saree, Aceh Besar.
Dalam penangkapan di Saree itu, petugas menyita sepucuk senjata api laras panjang jenis M-16 beserta 17 amunisi dan dua senjata api rakitan.
Kabid Humas Polda NAD Kombes Pol Farid Ahmad Saleh menjelaskan, ketiganya ditangkap di sebuah rumah di Lembah seulawah, Saree, Aceh besar. Mereka sempat mengelak dan menyembunyikan barang bukti.'''Senjata api itu kami temukan di dalam plafon rumah,"katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apakah yang seharus nya dilakukan oleh Anggota DPR RI untuk mensejahterkan Rakyat?

Leave a Reply

Leave a Reply

ALQUR'AN