Senin, 15 Februari 2010

ANGGOTA FORBES DIPEUSIJUK

16 Februari 2010, 11:16

Irwandi Yusuf:

Kami Butuh Dukungan ‘Teungku’ di Pusat

* Anggota Forbes Dipeusijuek

Utama

JAKARTA - Gubernur Aceh Irwandi Yusuf menegaskan pihaknya membutuhkan partner dalam mengejar ketertinggalan Aceh setelah 30 tahun stagnan akibat konflik dan tsunami. “Kami tidak bisa bermain sendiri. Kami butuh bantuan teungku-teungku semua di Pusat. Target kita, ingin menjadikan pembangunan Aceh melebihi propinsi lain di Indonesia,” tukas Irwandi saat berbicara di hadapan lebih dari seratus tokoh Aceh di Jakarta dalam rangka peusijuek anggota Forum Bersama (Forbes) DPR dan DPD RI asal Aceh, Minggu (14/2) malam.

Gubernur Irwandi Yusuf saat menyampaikan harapan dan dukungan kepada anggota Forbes DPR dan DPD Asal Aceh, dalam acara peusijuek di Jakarta, Minggu (14/2) malam. Acara itu selenggarakan Taman Iskandar Muda.SERAMBI/FIKAR W.EDA


Ia melukiskan situasi Aceh yang terpuruk selama tiga dasawarsa dan baru bangkit kembali setelah berakhirnya konflik dan peristiwa tsunami. Waktu yang hilang selama 30 tahun diharapkan bisa dikejar dalam waktu sepuluh tahun. ”Pengejaran yang saya maksudkan adalah mendahului propinsi-propinsi lain,” tukas Irwandi yang malam itu hadir bersama istri, Darwati A Gani dan didampingi Ketua Bappeda Aceh Ir Iskandar, M.Sc.

Irwandi memuji keberhasilan perjuangan Forbes DPR dan DPD RI asal Aceh periode 2004-2009 yang menghasilkan Undang-Undang No 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh (UUPA). Hanya saja ia mengingatkan bahwa ”perjuangan belum selesai” karena sampai sekarang masih ada peraturan pemerintah (PP), Peraturan Presiden (Perpres) dan Keputusan Presiden (Kepres) sebagai turunan langsung UUPA belum juga terbit.

”Adalah tugas teungku-teungku selalu memantau agar PP, Perpres dan Kepres itu sesuai dengan semangat MoU Helsinki dan UUPA,” ujar Gubernur Irwandi yang memanggil anggota Forbes dengan sebutan kehormatan ”teungku.” Secara khusus, kepada Ketua Komisi VII, Teuku Riefky Harsya, Irwandi Yusuf mengharapkan agar PP Migas memberi kontribusi pengutan Aceh dalam pengelolaan minyak dan gas baik di hulu maupun hilir. ”UUPA sama sekali tidak menyebutkan bahwa pengelolaan hanya bagian hulu atau hilir saja,” sebut Gubernur Irwandi.

Acara peusijuek anggota Forbes DPR dan DPD RI asal Aceh itu diselenggarakan Pengurus Pusat (PP) Taman Iskandar Muda yang rutin menggelar kegiatan serupa kepada tokoh-tokoh Aceh yang berhasil mendudukan jabatan tertentu. ”Tapi malam ini sangat luar biasa dan jarang terjadi karena sebahagian besar anggota DPR/DPD bisa hadir. Ini mencerminkan kebersamaan dan kesatuan kita walaupun berasal dari partai berbeda,” sebut Ketua Ketua PP TIM, Teuku Safli Didoh.

Dari 17 anggota DPR dan DPD asal Aceh hanya empat orang yang berhalangan, yakni Tgk Abdurrahman BTM, Teuku Bachrum Manyak (Anggota DPD), Raihan Iskandar LC (Fraksi PKS), dan Sayed Fuad Zakaria,SE (Fraksi Golkar). ”Mereka sedang berada di luar daerah yang tidak memungkinkan untuk hadir malam ini,” jelas Ketua Forbes, M Nasir Djamil (Fraksi PKS).

Nasir Djamil menambahkan, peusijuek yang gelar PP TIM merupakan wujud dari rasa kebersamaan dan sebagai dorongan bagi mereka dalam mengemban tugas sebagai wakil rakyat. ”Kami minta dukungan kepada segenap masyarakat Aceh agar kami dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya dan tidak dikejar-kejar aparat hukum. Mudah-mudahan kami dapat melewati masa lima tahun ke depan dengan baik,” sebut Nasir Djamil yang duduk di Komisi III.

Ikut dipeusijuek dua anggota DPD berdarah Aceh, Hetivah MPP dari daerah pemilihan Kalimantan Timur dan Wahidin Ismail, anggota DPD Papua, serta TM Nurlif, anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI yang baru. Peusijuek massal yang didahului acara makan malam itu juga dihadiri Menteri Negara (Menneg) BUMN, Mustafa Abubakar, mantan Ketua BPK, Anwar Nasution, mantan Mendagri, Soerjadi Soedirdja, penasihat KPK, Prof Said Zainal Abidin, mantan Wakil Panglima TNI, Jendral TNI (Purn) Fachrurrazi, mantan juru bicara BRR, Mirza Keumala, dan sejumlah tokoh Aceh lainnya.

Peusijuek dilakukan oleh AR Ramly (Penasihat TIM), Prof Syamsuddin Mahmud (Ketua Majelis Adat Aceh Jakarta), Mustafa Abubakar (Menneg BUMN), T Safli Didoh (Ketua Umum PP TIM), Soerjadi Soedirdja (tokoh luar Aceh), Hj Rahmah Daud (tokoh perempuan Aceh) dan Said Mustafa (Majelis Mufakat TIM). Pada kesempatan itu PP TIM juga memberikan penghargaan kepada anggota DPR dan DPD periode 2004-2009. Penghargaan diberikan dalam bentuk piagam.(fik)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apakah yang seharus nya dilakukan oleh Anggota DPR RI untuk mensejahterkan Rakyat?

Leave a Reply

Leave a Reply

ALQUR'AN