Sabtu, 09 Januari 2010

WORKSHOP PEMBANGUNAN ACEH JANGKA PANJANG


Forum Bersama (Forbes) Anggota DPR/DPD RI asal Aceh merencanakan menggelar workshop pembangunan Aceh jangka panjang di Takengon, Aceh Tengah. Hal tersebut disampaikan oleh sekretaris Forum Bersama (Forbes) Muslim, SH kepada Situs Demokrat di sela-sela rapat yang dilaksanakan di ruang kerja Wakil Ketua MPR, Senayan Jakarta.

Rapat tersebut dihadiri oleh anggota Forbes yang terdiri dari Mirwan Amir, Teuku Irwan, Muslim SH, Teuku Riefky Harsya (FraksiDemokrat), M Nasir Djamil, Raihan Iskandar, Marzuki Daud, dan anggota DPD yang terdiri dari Ir Mursyid, Ahmad Farhan Hamid, Tgk Abdurrahman BTM dan Teuku Bachrum Manyak.

Acara tersebut direncanakan dihadiri nara sumber lima menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, yakni Menneg BUMN, Menteri Dalam Negeri, Menteri PU, Kepala Bappenas, dan Menteri Sosial atau Menteri Kesehatan.

Muslim, dalam keteranganya, mengatakan rencana workshop tersebut akan dikomunikasikan dengan Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Menurut Muslim rencana pembangunan komprehensif sangat penting sekali, sebab dari perencanaan itu akan diketahui pembangunan apa, menggunakan sumber dana dari mana apakah APBN, APBA, Otsus atau APBK sehingga tidak tumpang tindih.

Muslim lebih lanjut mengatakan pertemuan Forbes itu juga secara cermat menyikapi kendala infrastruktur di Aceh, seperti jalan, jembatan, irigasi, dan sebagainya. “Karena itu dibutuhkan sebuah perencanaan matang mengenai apa yang akan dibangun di Aceh sebagai wujud dari mempercepat kesejahteraan masyarakat Aceh.

“Masyarakat seolah tidak sabar ingin menyaksikan ‘wajah Aceh’ yang baru yang penuh harapan dan masa depan. Kita Forbes ingin mendorong pencapaian Aceh yang lebih baik dan lebih sejahtera. Mudah-mudaha melalui rangkaian workshop itu akan ada titik terang mengenai hal itu,” ujar Muslim sambil berharap.

Rapat Forbes yang didahului makan siang dengan menu masakan Aceh dan mie Aceh itu juga membicangkan tentang perlunya revisi UUMigas, jaminan ketersediaan listrik di Aceh serta asset Baitul Asyi yang ada di Mekkah, Arab Saudi.

Hal senada juga diungkapkan oleh Mirwan Amir yang mengeluhkan belum adanya peta pembangunan komprehensif di Aceh. Ia mencontohkan penggunaan dana Otsus sama sekali tidak melahirkan sesuatu yang monumental.

“Sudah dua tahun dana Otsus dikucurukan, mencapai Rp 8 triliun, tapi kita belum melihat apa yang sudah dikerjakan dengan dana tersebut. Kita takut dana itu menguap begitusaja,” ungkap Mirwan Amir yang juga anggota Komisi I DPRRI itu. (Hendra)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apakah yang seharus nya dilakukan oleh Anggota DPR RI untuk mensejahterkan Rakyat?

Leave a Reply

Leave a Reply

ALQUR'AN