30 September 2009, 10:26
Forbes Gelar Pertemuan dengan Anggota DPR dan DPD Asal Aceh
JAKARTA - Forum Bersama (Forbes) Anggota DPR/DPD RI asal Aceh, Senin (29/8) malam menggelar pertemuan dengan anggota DPR dan DPD RI asal Aceh yang baru di Jakarta. Pertemuan tersebut dihadiri Menteri Negara BUMN Sofyan A Djalil, Dirut Bulog Mustafa Abubakar dan sejumlah tokoh Aceh yang berdomisili di Jakarta. Anggota DPR RI terpilih yang hadir T. Reifky Harsha, Mirwan Amir, T. Irwan, Muslim, H. Faisal Amin, H. Azwar Abubakar dan anggota DPD RI terpilih Tgk. Abdurahman BTM, H. Bachrum Manyak, dan Ir Mursyid.
Ketua Forbes Ahmad Farhan Hamid mengatakan, pertemuan tersebut merupakan bentuk komunikasi antara anggota parlemen lama dengan anggota parlemen dan senator baru. “Tanpa melihat asal usul partai, untuk Aceh kita harus tetap bersatu padu semata-mata untuk mendorong percepatan tercapainya kesahteraan dan pelestarian perdamaian Aceh,” kata Farhan yang terpilih sebagai anggota DPD periode 2009-2014.
Disebutkan, selama ini, komunikasi Forbes dan masyarakat Aceh yang tergabung dalam Taman Iskandar Muda (TIM) dilukiskan berkangsung sangat baik, kompak dan karenanya perlu terus dipertahankan di masa mendatang. Sekretaris Forbes, TM Nurlif menambahkan, masih banyak persoalan yang belum diselesaikan oleh pemerintah pusat yang menyangkut dengan peraturan turunan dari Undang-Undang Pemerintahan Aceh baik itu PP, Perpres, Keppres apalagi Qanun. Untuk itu Nurlif berharap agar kedepan anggota DPR terpilih dapat mengawasi percepatan penerbitan peraturan itu. “Kita harus kawal terus implimentasi UUPA,” tukas Nurlif.
Dirut Bulog, Mustafa Abubakar mengharapkan kerja sama Forbes dengan Taman Iskandar Muda sangatlah penting dalam dan harus dipertahankan. “Selama ini duet ini selalu berjalan seirama, sehingga semua persoalan Aceh yang ada di pusat dapat diselesaikan dengan baik,” ujar Mustafa. Sementara itu, tokoh masyarakat Drs. Hasabalah M. Saad mengatakan perlu adanya sebuah tempat semacam “phong,” yakni semacam tempat berkumpulnya elit-elit bisa berkumpul, baik itu anggota DPR, anggota DPD, dan para menteri asal Aceh. “Mudahan-mudahan forum begitu dapat terwujud,” kata Mustafa.
Secara terpisah, dua anggota DPD terpilih, Abdurrahman BTM dan T Bachrum Manyak menjawab Serambi mengatakan, pihaknya sudah melakukan “teken kontrak” dengan masyarakat Aceh untuk mengemban aspirasi. “Doakan kami dapat menjalankan tugas mulia ini dengan sebaik-baiknya,” ujar T Bachrum Manyak yang baru saja menang kasasi di Mahkamah Agung (MA) melawan DPP PDI Perjuangan.
Keduanya menegaskan komitmen mengawal perdamaian Aceh dan ,mendorong percepatan pencapaian kesejahteraan masyarakat. “Perdamaian adalah harga mati,” tukas Abdurrahman BTM yang terpilih dengan suara terbanyak dalam pemilu DPD 2009 silam.Semangat serupa diutarakan Ir Mursyid, anggota DPD kelahiran Aceh Tengah. Menurutnya, Aceh harus tetap menjadi titik perhatian karena kawasan itu baru saja pulih dari konflik dan bencana tsunami.(fik)
Ketua Forbes Ahmad Farhan Hamid mengatakan, pertemuan tersebut merupakan bentuk komunikasi antara anggota parlemen lama dengan anggota parlemen dan senator baru. “Tanpa melihat asal usul partai, untuk Aceh kita harus tetap bersatu padu semata-mata untuk mendorong percepatan tercapainya kesahteraan dan pelestarian perdamaian Aceh,” kata Farhan yang terpilih sebagai anggota DPD periode 2009-2014.
Disebutkan, selama ini, komunikasi Forbes dan masyarakat Aceh yang tergabung dalam Taman Iskandar Muda (TIM) dilukiskan berkangsung sangat baik, kompak dan karenanya perlu terus dipertahankan di masa mendatang. Sekretaris Forbes, TM Nurlif menambahkan, masih banyak persoalan yang belum diselesaikan oleh pemerintah pusat yang menyangkut dengan peraturan turunan dari Undang-Undang Pemerintahan Aceh baik itu PP, Perpres, Keppres apalagi Qanun. Untuk itu Nurlif berharap agar kedepan anggota DPR terpilih dapat mengawasi percepatan penerbitan peraturan itu. “Kita harus kawal terus implimentasi UUPA,” tukas Nurlif.
Dirut Bulog, Mustafa Abubakar mengharapkan kerja sama Forbes dengan Taman Iskandar Muda sangatlah penting dalam dan harus dipertahankan. “Selama ini duet ini selalu berjalan seirama, sehingga semua persoalan Aceh yang ada di pusat dapat diselesaikan dengan baik,” ujar Mustafa. Sementara itu, tokoh masyarakat Drs. Hasabalah M. Saad mengatakan perlu adanya sebuah tempat semacam “phong,” yakni semacam tempat berkumpulnya elit-elit bisa berkumpul, baik itu anggota DPR, anggota DPD, dan para menteri asal Aceh. “Mudahan-mudahan forum begitu dapat terwujud,” kata Mustafa.
Secara terpisah, dua anggota DPD terpilih, Abdurrahman BTM dan T Bachrum Manyak menjawab Serambi mengatakan, pihaknya sudah melakukan “teken kontrak” dengan masyarakat Aceh untuk mengemban aspirasi. “Doakan kami dapat menjalankan tugas mulia ini dengan sebaik-baiknya,” ujar T Bachrum Manyak yang baru saja menang kasasi di Mahkamah Agung (MA) melawan DPP PDI Perjuangan.
Keduanya menegaskan komitmen mengawal perdamaian Aceh dan ,mendorong percepatan pencapaian kesejahteraan masyarakat. “Perdamaian adalah harga mati,” tukas Abdurrahman BTM yang terpilih dengan suara terbanyak dalam pemilu DPD 2009 silam.Semangat serupa diutarakan Ir Mursyid, anggota DPD kelahiran Aceh Tengah. Menurutnya, Aceh harus tetap menjadi titik perhatian karena kawasan itu baru saja pulih dari konflik dan bencana tsunami.(fik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apakah yang seharus nya dilakukan oleh Anggota DPR RI untuk mensejahterkan Rakyat?