BANDA ACEH - Mahasiswa Aceh dari berbagai universitas di Provinsi Jawa Barat akan menggelar Malam Budaya Aceh-Sunda pada, Sabtu (26/12) dalam rangka memperingati lima tahun musibah gempa bumi dan tsunami.
"Kami mahasiswa Aceh di Bandung bekerjasama dengan Mahasiswa Sunda (Damas) untuk mensukseskan Malam Budaya Aceh-Sunda," kata ketua panitia, Safrizal, yang dihubungi dari Banda Aceh, tadi siang.
Acara yang bertema Senyum Rakyat Aceh untuk Bangkit Kembali (Serambi) ini dipusatkan di Dago Tie House Bandung pada pukul 19.30 WIB serta terbuka untuk umum.
Penampilan tarian Aceh dan seni lainnya seperti theatrical performance, music etnis sunda, likok pulo, rampak geundang dan theatrical tsunami akan mengisi malam budaya.
Selain akan diisi sanggar tarian Aceh yang ada di Kota Bandung, acara ini juga mengundang grup kesenian lainnya seperti Sanggar Seni Seulawet IAIN Ar-Raniry Banda Aceh dan Group Hikayat Putri dari Yogyakarta.
Malam Budaya Aceh-Sunda akan dibuka Perwakilan Pemerintah Provinsi Aceh dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Barat. Kegiatan ini ikut memperkenalkan sejumlah kesenian Bumi Iskandar Muda kepada masyarakat Bumi Padjadjaran.
Kegiatan ini menjadi bentuk keikutsertaan masyarakat Aceh di Bandung untuk memperingati lima tahun tsunami 26 Desembar 2004 serta sebagai simbol bangkitnya kembali rakyat Aceh dari keterpurukan akibat musibah.
Dikatakan, masyarakat Aceh dan Sunda memiliki hubungan yang erat. Ini terbukti dari terjalinnya MoU pada 2002-2004 mengenai kerjasama perekonomian dan budaya.
Selain itu Jawa Barat juga pernah mengalami musibah tsunami Pangandaran pada 2006 lalu, sehingga semakin mempererat hubungan Aceh-Sunda sebagai daerah yang sama-sama mengalami musibah.
"Malam Budaya Aceh-Sunda ini kita harapkan semakin mempererat hubungan antara Aceh dan Jawa Barat, sehingga ke depan lebih baik dan saling mengisi," katanya.
"Kami mahasiswa Aceh di Bandung bekerjasama dengan Mahasiswa Sunda (Damas) untuk mensukseskan Malam Budaya Aceh-Sunda," kata ketua panitia, Safrizal, yang dihubungi dari Banda Aceh, tadi siang.
Acara yang bertema Senyum Rakyat Aceh untuk Bangkit Kembali (Serambi) ini dipusatkan di Dago Tie House Bandung pada pukul 19.30 WIB serta terbuka untuk umum.
Penampilan tarian Aceh dan seni lainnya seperti theatrical performance, music etnis sunda, likok pulo, rampak geundang dan theatrical tsunami akan mengisi malam budaya.
Selain akan diisi sanggar tarian Aceh yang ada di Kota Bandung, acara ini juga mengundang grup kesenian lainnya seperti Sanggar Seni Seulawet IAIN Ar-Raniry Banda Aceh dan Group Hikayat Putri dari Yogyakarta.
Malam Budaya Aceh-Sunda akan dibuka Perwakilan Pemerintah Provinsi Aceh dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Barat. Kegiatan ini ikut memperkenalkan sejumlah kesenian Bumi Iskandar Muda kepada masyarakat Bumi Padjadjaran.
Kegiatan ini menjadi bentuk keikutsertaan masyarakat Aceh di Bandung untuk memperingati lima tahun tsunami 26 Desembar 2004 serta sebagai simbol bangkitnya kembali rakyat Aceh dari keterpurukan akibat musibah.
Dikatakan, masyarakat Aceh dan Sunda memiliki hubungan yang erat. Ini terbukti dari terjalinnya MoU pada 2002-2004 mengenai kerjasama perekonomian dan budaya.
Selain itu Jawa Barat juga pernah mengalami musibah tsunami Pangandaran pada 2006 lalu, sehingga semakin mempererat hubungan Aceh-Sunda sebagai daerah yang sama-sama mengalami musibah.
"Malam Budaya Aceh-Sunda ini kita harapkan semakin mempererat hubungan antara Aceh dan Jawa Barat, sehingga ke depan lebih baik dan saling mengisi," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apakah yang seharus nya dilakukan oleh Anggota DPR RI untuk mensejahterkan Rakyat?